KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah
senantiasa kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pengantar Bisnis dan Manajemen,
dengan judul “Kepadatan Penduduk di Indonesia”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa,
saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak.
Demikian yang dapat
kami sampaikan,
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan.
DAFTAR ISI
Halaman
Judul
Kata Pengantar.............................................................................
Daftar
Isi.......................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................
1.1 Latar Belakang...................................................
1.2 Rumusan
Masalah.....................................................................
1.3 Tujuan...........................................................................................
BAB II LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian
Kepadatan Penduduk dan Penduduk
2.2 Kepadatan Penduduk
Menurut Para Ahli
BAB
III PEMBAHASAN
3.2
Jeni-Jenis Kepadatan Penduduk dan Cara
Penghitungannya
3.2 Faktor - faktor
yang mempengaruhi kepadatan penduduk
3.3 Dampak Kepadatan
Penduduk Di Indonesia
3.3.1
Dampak Positif kepadatan penduduk
3.3.2
Dampak Negatif kepdatan penduduk
3.4 Cara Mengatasi
Masalah Kepadatan Penduduk
BAB III PENUTUP
4.1
Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemerintah sudah mengeluarkan program tentang KB atau disebut Keluarga Berencana.
Program KB ini ditunjukkan untuk mengurangi jumlah kelahiran setiap tahunnya,
karena pada prinsip KB disebutkan dua anak cukup. Dari adanya program tersebut,
dapat disimpulkan bahwa masalah yang dihadapi pemerintah adalah tentang
meningkatnya jumlah angka kelahiran yang terjadi di Indonesia pada setiap
tahunnya.
Bila setiap tahun angka kelahiran selalu meningkat, maka
masalah besar yang dihadapi nantinya adalah tentang penduduk yang semakin
banyak dan semakin padat. Inilah masalah serius yang akan dihadapi pemerintah
nantinya, semakin banyak penduduk dalam suatu negara maka pemerintah negara
tersebut akan kesulitan dalam menangani berbagai masalah-masalah yang muncul
dalam masyarakat. Dalam tulisan ini, penulis akan merangkum banyak sedikitnya
suatu masalah yang terjadi akibat kepadatan penduduk yang ada di Indonesia.
Di negara maju, angka kelahiran dapat mereka tekan dengan
berbagai cara mereka sendiri. Sehingga di negara maju tidak akan terjadi suatu
kepadatan penduduk didalam suatu tempat. Sedangkan di negara-negara berkembang,
kepadatan penduduk sudah menjadi hal lumrah yang menjadi pekerjaan rumah
pemerintahnya. Layaknya di Indonesia, kepadatan penduduk pastilah sudah
terjadi. Biasanya kepadatan penduduk yang terjadi di Indonesia adalah
perpindahan masyarakat desa yang beralih ke masyaarakat kota, sehingga
rata-rata kota besar yang ada di Indonesia jumlah penduduknya lebih banyak
dibanding dengan masyarakat yang ada di desa.
1.2 Rumusan
Masalah
a. Apa pengertian kepadatan penduduk dan penduduk.
b. Jenis-jenis kepadatan penduduk.
c. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi kepadatan
penduduk.
d. Apa dampak kepadatan penduduk.
e. Bagaimana cara mengatasi masalah kepadatan penduduk.
1.3 Tujuan
a.
Untuk mengetahui
penduduk dan kepadatan penduduk.
b.
Untuk mengetahui
jenis-jenis kepadatan penduduk
c.
Untuk mengetahui
faktor – faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk.
d.
Untuk mengetahui
dampak kepadatan penduduk terhadap lingkungan.
e.
Untuk mengetahui
cara mengatasi yang tepat untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1. Pengertian Kepadatan Penduduk dan
Penduduk
.
Kepadatan penduduk
adalah perbandingan antara banyaknya penduduk di bagi dengan luas
wilayahnya. Arti lain dari kapadatan penduduk adalah banyak nya penduduk dalam suatu wilayah lebih besar dari kapasitas luas
wilayah tersebut.Ciri-ciri
kepadatan penduduk yang semakin tinggi adalah tingginya pertumbuhan penduduk
yang terus berjalan dan meningkatnya jumlah pemukiman di daerah tersebu
Penduduk
adalah orang-orang yang berada didalam suatu wilayah yang terikat oleh
aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus
menerus. Sedangkan didalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang
menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Badan
Pusat Statistik (BPS), lembaga statistik pemerintah, hanya melakukan penelitian
menyeluruh pada struktur populasi Indonesia sekali setiap dekade atau setiap 10
tahun sekali. Menurut studi terakhir yang dirilis pada tahun 2010, Indonesia
memiliki jumlah penduduk 237.6 juta orang. Namun, menurut perkiraan dari
berbagai lembaga Indonesia memiliki lebih dari 255 juta penduduk pada tahun
2016.
Menurut
proyeksi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan menilik
populasi absolut Indonesia di masa depan, maka negeri ini akan memiliki
penduduk lebih dari 270 juta jiwa pada tahun 2025, lebih dari 285 juta jiwa
pada tahun 2035 dan 290 juta jiwa pada tahun 2045. Baru setelah 2050 populasi
Indonesia akan berkurang dan dua pertiga populasi Indonesia akan tinggal di
wilayah perkotaan.
Angka kepadatan
penduduk dihitung dengan cara membagi jumlah penduduk dengan luas wilayah. Jadi
rumus yang digunakan adalah:
Kepadatan penduduk =
|
Jumlah Penduduk
|
=
|
Jiwa/km²
|
Luas Wilayah
|
2.2. Kepadatan
Penduduk Menurut Para Ahli
a.)
Menurut
primitive rate
Maka makin sesaklah bumi kita
ini dan semakin sulit memnuhi kebutuhan pangan karena tingkat pertumbuhan
penduduk dunia yang sekitar 1,2% pertahun. Sedangkan lahan pertanian hanya
bertambah 0,8% saja. Jumlah lahan ini pun semakin hari semakin berkurang saja
karena semakin meningkat nya kebutuhan akan perumahan.
b.)
Menurut
Malthus.
Tingkat pertumbuhan penduduk adalah berdasarkan deret geometri (1,4,9,16,dst) Sedangkan jumlah makanan hanyalah bertambah
menurut deret aritmatika (1,2,3,4, dst) Hal ini tentu pada akhirnya akan
menimbulkan persaingan mati-matian antara itomo sapiens untuk mempertumbuhkan
sumber makanan karena berlebihanya pertumbuhan penduduk.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Jeni-Jenis Kepadatan Penduduk dan Cara
Penghitungannya
a)
Jenis Kepadatan penduduk Agraris
(Agriculture Density),
Kepadatan penduduk agraris adalah angka yang menunjukkan
perbandingan jumlah penduduk pada suatu daerah dengan luas lahan pertanian yang
tersedia. Dengan adanya kecenderungan bahwa setiap tahun terjadi pengurangan
lahan pertanian, maka perlu ada upaya-upaya kongkrit agar pemenuhan kebutuhan
dari produk pertanian tetap terjaga serta adanya langkah-langkah pengamanan
lahan pertanian untuk menekan laju pengurangannya. Rumus kepadatan penduduk agraris :
Kepadatan
Penduduk Agraris =
|
Jumlah
Penduduk Petani (jiwa)
|
|
Luas Lahan
Pertanian (km2)
|
b)
Kepadatan
penduduk Fisiologis (Physiological Density),
Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk
dengan luas lahan pertanian. Kepadatan jenis ini biasanya
untuk mengukur kemampuan produksi pertanian dalam memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat. Rumus kepadatan penduduk
fisiologis:
Kepadatan
Penduduk Fisiologis =
|
Jumlah
Penduduk (jiwa)
|
|
Luas Lahan
Pertanian (km2)
|
c) Kepadatan penduduk ekonomis
Kepadatan penduduk ekonomis adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas lahan
menurut kapasitas produksinya. Rumus kepadatan penduduk ekonomis:
Kepadatan
Penduduk Ekonomis =
|
Jumlah
Penduduk (jiwa)
|
|
Luas Lahan
Produksi (km2)
|
d) Kepadatan penduduk aritmatik
Kepadatan penduduk aritmatik adalah jumlah rata-rata penduduk yang tinggal
pada suatu wilayah yang luasnya 1 km2. Kepadatan penduduk aritmatik dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:
Kepadatan
Penduduk Aritmatik =
|
Jumlah
Penduduk (jiwa)
|
|
Luas wilayah (km2)
|
3.2 Faktor -
faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk
1) Faktor fisiografis wilayah (fisik suatu wilayah )
Kenampakan fisik suatu wilayah sangat memengaruhi
terhadap kepadatan penduduk. Setiap orang pasti akan memilih daerah yang
memiliki sumber air yang baik, daerahnya datar, tanahnya subur,fasilitas-fasilitas
yang mudah di jangkau dan wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin,
dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal.
2)
Faktor sosial
budaya
Perubahan
pola fikir masyarakat mengakibatkan berkembangnya kondisi fisik suatu wilayah.
Hal tersebut akan menjadi magnet bagi masyarakat di luar untuk datang dan
mengadu nasib di wilayah tersebut.
3)
Faktor ekonomi
Masyarakat
yang memiliki ekonomi rendah atau miskin juga menjadi salah satu masalah yang
melanda Indonesia. walau Indonesia bukan termasuk negara miskin namun menurut PBB lebih
dari 30 juta rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga masyarakat
yang memiliki ekonomi rendah yang tinggal di wialayah yang perekonomiannya
kurang berkembang lebih memilih wilayah yang perekonomiannya sangat pesat dan sekaligus banyak peluang kerja.
4)
faktor Pendidikan Yang Rendah
Kesadaran masyarakat akan pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Dari Undang-Undang
yang dikeluarkan pun terlihat bahwa wajib belajar penduduk Indonesia masih
terbatas 9 tahun sementara negara lain seperti filiphina bahkan menetapkan
wajib 13 tahun dalam pendidikannya.
Namun bagi Indonesia sendiri, angka
9 tahun pun belum semuanya terlaksana dan tuntas mengingat banyaknya pulau di
Indonesia yang masih belum terjangkau oleh berbagai fasilitas pendidikan. Hal
ini memicu tingginya pernikahan di usia muda
5)
Faktor kesalahan
tata ruang kota
Pembangunan saat ini lebih mengarah pada urban
oriented dibanding rural oriented, sehingga pertumbuhan penduduk lebih besar di
kota besar, sedangkan wilayah pedesaan menjadi tidak berkembang. Hal tersebut
berdampak pada arus urbanisasi yang besar dan desa menjadi kekurangan penduduk.
3.3 Dampak
Kepadatan Penduduk Di Indonesia
3.3.1 Dampak Positif
kepadatan penduduk
a) Tersedianya
tenaga kerja untuk meningkatkan produksi dalam memenuhi kebutuhan yang terus
meningkat.
b) Bertambahnya
kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan sehingga berkembang jumlah dan jenis
usaha lokal.
c) Meningkatnya
investasi atau penanaman modal karena makin banyak
d) kebutuhan
manusia.
e)
Meningkatnya inovasi karena penduduk dipaksa
untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya, agar produktivitas lahan pertaniannya meningkat,
manusia mengembangkan pupuk dan benih unggul untuk memenuhi kebutuhan penduduk
yang terus meningkat.
3.3.1 Dampak
Negatif kepdatan penduduk
a)
Meningkatnya Angka Pengangguran
Angka pertumbuhan penduduk yang tidak
seimbang dengan pertumbuhan lapangan kerja akan menimbulkan masalah
pengangguran. Sebagian tenaga kerja tidak terserap oleh lapangan kerja yang ada
karena kecepatan pertumbuhan lapangan kerja baru kalah oleh kecepatan
pertumbuhan penduduknya.
b)
Meningkatnya angka kriminal
Banyaknya
tenaga kerja yang menganggur atau belum mendapatkan pekerjaan sangat rentan
terhadap perilaku kejahatan atau kriminal. Desakan kebutuhan dapat memaksa
sebagian penduduk untuk melakukan tindak kejahatan.
c)
Meningkatnya Angka
Kemiskinan
Pertumbuhan penduduk yang tinggi berdampak pada
meningkatnya kebutuhan akan sumber daya, khususnya sumber daya alam. Jika
penduduk bertambah, harus disediakan lahan baru untuk memenuhi kebutuhan
pangan/ makanan dan rumah untuk tinggal. Diperlukan lowongan pekerjaan baru
bagi mereka untuk memenuhi kebutuhannya. Jika tidak terpenuhi, akan
muncul masalah kemiskinan.
d)
Berkurangnya Lahan untuk
Pertanian dan Permukiman
Bertambahnya
penduduk di suatu wilayah tentu membutuhkan lahan pertanian dan permukiman
baru. Setiap penduduk yang lahir memerlukan rumah untuk tinggal dan lahan
pertanian untuk memenuhi kebutuhan akan makanan. Makin banyak yang lahir, makin
banyak lahan pertanian dan permukiman baru yang harus disediakan. Pada
gilirannya, lahan pertanian yang ada akan berkurang karena dipakai untuk
permukiman.
e)
Makin Banyaknya Limbah dan
Polusi
Kegiatan penduduk, baik kegiatan di rumah, kegiatan
perdagangan, atau industri pasti menghasilkan sampah atau limbah. Makin banyak
penduduk, makin banyak limbah yang dihasilkan. Pada gilirannya, sampah atau
limbah akan berdampak buruk pula bagi manusia.
f)
Ketersediaan Pangan Makin
Berkurang
Permukiman, industri, perdagangan, dan aktivitas
manusia lainnya terus berkembang yang akhirnya mengubah fungsi lahan pertanian
menjadi non- pertanian. Akibatnya, produksi pertanian berkurang dan terus
berkurang. Ini berarti ketersediaan pangan juga akan makin berkurang dan
terpaksa harus mendatangkannya dari daerah atau negara lainnya.
g)
Kesehatan Masyarakat Makin
Menurun
Pertumbuhan penduduk yang tinggi, khususnya di daerah
perkotaan, akan membuat harga lahan makin mahal. Akibatnnya, sebagian penduduk
tidak mampu membeli lahan dengan luas yang cukup memadai untuk permukiman.
Permukiman menjadi sangat padat sehingga tidak sehat. Apalagi jika sanitasinya
buruk, tentu keadaan itu akan menimbulkan berbagai macam penyakit.
h)
Berkembangnya Permukiman
Tidak Layak Huni
Lahan yang makin terbatas akibat tingginya laju kepadatan penduduk, terutama di daerah perkotaan,
mendorong naiknya harga lahan sehingga sulit dijangkau oleh sebagian penduduk.
Akibatnya, sebagian penduduk terpaksa tinggal di daerah yang kurang layak
dengan membangun rumah seadanya. Biasanya, mereka membangun rumah di tepi
sungai, sepanjang rel kereta api, atau lahan kosong milik pemerintah yang belum
di manfaatkan, daerah tersebut dikenal sebagai daerah kumuh (slum area).
3.4 Cara Mengatasi Masalah Kepadatan
Penduduk
Pemerintah
sudah menegeluarkan beberapa kebijakan untuk mangatasi masalah kepadatan
penduduk yaitu :
1) Merencanakan program Keluarga Berencana (KB)
sebagai gerakan nasional, meski program ini cenderung
bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan
tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia. Program KB dimulai pada tahun 1968 semasa pemerintahan
presiden Suharto dan sampai saat ini masih diteruskan oleh presiden2 penerusnya
program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi
jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan
mengurangi jumlah angka kelahiran.
2) Menetapkan Undang-Undang Perkawinan
Undang-Undang yang di dalamnya mengatur serta menetapkan
tentang batas usia nikah,agar penduduk yang masih mengikuti kebiasaan tradional
yang menikahkan anaknya yang masih dibawah umur tidak terjadi terus menerus.
3) Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai
anak kedua.
4) Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang
pendidikan, sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.
5)
Meningkatkan wajib
belajar pendidikan bagi masyarakat, dari 9 tahun menjadi 12 tahun.
6)
Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah
Salah satu cara menciptakan lapangan kerja di daerah adalah tidak
menjadikan pulau Jawa sebagai satu-satunya pusat industri di Indonesia. Dengan
kata lain, pabrik-pabrik besar tidak hanya dibangun di Jawa, tapi diseluruh
pulau besar di Indonesia secara merata sehingga taraf hidup masyarakat meningkat, maka diharapkan
hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki.
7)
Mengurangi
kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang
memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran
akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan
yang tersedia.
8)
Meningkatkan
produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak
diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan
swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.
9) Pemerataan
pembangunan
Pemerataan pembangunan baik diwilayah Indonesia timur, tengah maupun barat akan mengurangi jumlah penduduk yang memilih untuk mengadu nasib ke pulau Jawa. Jika pembangunan di daerah-daerah sudah hampir sama dengan di pusat, maka penduduk tidak perlu keluar dari daerahnya. Pada akhirnya, mereka bisa ikut serta membangun daerahnya masing-masing. Dan hal ini akan berdampak pada pembangunan secara nasional.
Pemerataan pembangunan baik diwilayah Indonesia timur, tengah maupun barat akan mengurangi jumlah penduduk yang memilih untuk mengadu nasib ke pulau Jawa. Jika pembangunan di daerah-daerah sudah hampir sama dengan di pusat, maka penduduk tidak perlu keluar dari daerahnya. Pada akhirnya, mereka bisa ikut serta membangun daerahnya masing-masing. Dan hal ini akan berdampak pada pembangunan secara nasional.
BAB III
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk
merupakan
orang-orang
yang menduduki suatu tempat, wilayah atau Negara.Penambahan penduduk yang cepat
menyebabkan tingkat kepadatan penduduk menjadi tinggi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk
antara lain faktor fisiografis wilayah, faktor
sosial budaya, faktor ekonomi, Faktor
biologis, faktor kesalahan tata
ruang kota.
Dampak
kepadatan penduduk secara positif antara lain tersedianya
tenaga kerja untuk meningkatkan produksi dalam memenuhi kebutuhan yang terus
meningkat, bertambahnya kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan sehingga
berkembang jumlah dan jenis usaha lokal, meningkatnya investasi atau penanaman
modal karena makin banyak kebutuhan manusia, meningkatnya
inovasi penduduk. Sedangkan dampak secara negatif antara lain meningkatnya
angka pengangguran, meningkatnya angka kriminal,
meningkatnya angka kemiskinan,
berkurangnya lahan untuk pertanian dan permukiman, makin
banyaknya limbah dan polusi, ketersediaan pangan makin berkurang, kesehatan
masyarakat makin menurun, berkembangnya permukiman tidak layak huni.
Adapun hal-hal
yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan
penduduk adalah menggalakkan program KB (Keluarga Berencana), ,meningkatnya angka pengangguran, meningkatnya angka kriminal,
meningkatnya angka kemiskinan,
berkurangnya lahan untuk pertanian dan permukiman,
makin banyaknya limbah dan polusi,
ketersediaan pangan makin berkurang,
kesehatan masyarakat makin menurun,berkembangnya permukiman tidak layak huni.
4.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat
memahami kepadatan penduduk di
Indonesia dan mengetahui bagaimana cara mengatasinya. Mohon
maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Akhir kata dari kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA